Thursday, February 25, 2010

Balibo the Movie

Sayah penikmat film sebenarnya.. Film apa sajah di tonton. Film kartun pun di lahap pake lalap sama sayah. Hobi sayah memang. Selain nonton di Bioskop, sayah juga menonton film lewat DVD. DVD yang sayah beli dengan uang sayah sendiri (yang sebenarnya dikasih oleh mamah sayah), maupun sayah pinjem dari temen sayah. hahaha...

Sayah dipinjamin DVD oleh Dia-nya sayah. Itu lo, pacar sayah yang bernama Tyar. Beliau meminjami sayah DVD yang sebenarnya adalah punya saudaranya bernama ADit. Makasih buat Adit yang mau sajah meminjami sayah DVD. Adit juga penikmat film, dan banyak sekali DVD yang dipunyai sama dia. Sayah juga suka mminja DVD dari Adit. Telah banyak film yang sayah tonton lewat DVD yang dipinjami oleh Adit kepada sayah melalui pacar sayah..

Tadi pagi sayah mau ke kampus. Tapi pembimbing sayah meminta menyuruh sayah ke kampus jam 12 sajah. Mungkin Beliau sedang sibuk rasa sayah. Jadi menyuruh sayah ke kampus siang sajah. Karena sayah binun bingung mau ngapain, maka sayah memutuskan untuk menonton film yang di kasih pinjem oleh Adit yang berjudul Balibo (Based from true story). Ni trailernya klo mau liat lihat mah...





Film ini dibatalkan pemutarannya di Jakarta karena dianggap dapat memicu konflik antara Indonesia dan Australia. Di dalam film tersebut, tentara memang ditampilkan tidak mengenal ampun. Film ini berdurasi kurang lebih 111 menit. Hebat yah sayah bisa menghitungnya, hahaha...

Film Balibo ini mengisahkan usaha wartawan senior Australian Associated Press (AAP) Roger East (Anthony LaPaglia) untuk mencari lima koleganya yang menghilang di Balibo, Timor Leste. Awal film berjalan lambat dimulai dari pertemuan Roger dan Jose Ramos Horta (Oscar Isaac) muda di Darwin, Australia.

Horta mengajak Roger ke Timor Leste untuk meliput konflik yang terjadi. Sedangkan Roger ingin mencari lima wartawan yang hilang. Horta pun menemani Roger berjalan kaki dari Dili menuju Balibo. Di tengah jalan, mereka bertemu sejumlah gerilyawan Fretilin yang mereka tanyai soal keberadaan para wartawan Australia.

Pencarian Roger dan Horta diselingi dengan adegan kilas balik saat lima wartawan Australia meliput ke Balibo. Kondisi Balibo yang berbahaya membuat Horta tidak meneruskan perjalanan. Roger pun dipandu seorang gerilyawan Fretilin. Lima Wartawan Australia yang ngotot mengambil gambar, terjebak dalam baku tembak antara Fretilin dan pasukan tentara yang berpakaian sipil. Tidak dijelaskan mereka berasal dari TNI atau kesatuan apa. Namun, pasukan tentara itu digambarkan bercakap-cakap dalam bahasa Indonesia.

Yang jelas, memang digambarkan sosok seorang kapten dari pasukan berbaju sipil itu. Sang pemimpin pasukan digambarkan agak tua, bertopi dan kemeja serta memakai tas selempang. Saat seorang wartawan menyerahkan diri, sang kapten malah menembak kepalanya.

Adegan selanjutnya pun berdarah-darah. Para wartawan yang tersisa dibantai di dalam rumah persembunyiannya. Adegan ditutup dengan jenazah para wartawan ini ditumpuk dan dibakar di dalam rumah. Roger yang datang empat minggu kemudian hanya menemukan bercak darah yang mengering.

Di akhir film, digambarkan pasukan tentara menyerbu Dili. Apakah pasukan tentara itu TNI? Dalam film itu, seragam loreng mereka berbeda dengan seragam loreng TNI. Ditampilkan pula sekilas sejumlah personel berbaret merah berwajah Indonesia. Mereka membawa rakyat Dili ke sebuah dermaga, termasuk Roger yang sudah dipukuli. Rakyat Dili ini pun dibantai di dermaga. Roger pun ikut ditembak dan dibuang ke laut. Sepanjang film, memang tidak ditampilkan lambang-lambang TNI. Kata-kata seperti misalnya "tentara Indonesia", hanya muncul dalam dialog tokoh-tokoh film tersebut.

Sayah sempat menangis menontonnya film ini. Sedih juga ternyata. Aneh, rada memojokkan pihak Indonesia. Tapi namanya juga film. Film ini melihat dari sisi pemerintahan Australia. Keren kokk filmnya, untuk sayah sebagai seorang mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah,ini film menarik loh, pengetahuan juga, biar bisa melihat lebih pbjektif dari suatu peristiwa.. (Alah, saya jadi teringat waktu kuliah hehehe).

Sayah terkesimeng sajah melihat filmnya.. Oio, film ini alurnya mundur. Jadi, kaya di ceritain oleh saksi hidup yang bernama Juliana. Keren deh hehehe, sampai blog ini sayah tulis, sayah masih terkesimeng ajah... Berhubung tidak di putarkan di bioskop, kalian nontonnya lewat DVD ajah. Beli sajah di tukang jual DVD iia... Jangan pinjem ke sayah, itu DVD juga hasil pinjeman haha...

No comments:

Post a Comment