Hai...
Hai...
Hai...
Sepertinya update dari blog sini emang udah jarang banget yak..
Maapkeun yah.. hahaha
Oke.. Sesuai judul, sayah bakal cerita tentang Nadheera yang sebelumnya terakhir cerita itu di tahun 2017. Udah lama juga yaaa... Dan Nadheera alhamdulillah sekarang sudah berusia 10 menjelang 11 tahun. Luar biasa sekarang anak perempuan ini sudah remaja aja ya..
Sejak tahun 2017 Nadheera dulu terdiagnosa Speech Delay. Tahun 2018 Nadheera masuk sekolah bilingual di Padang. Di sekolahnya, Nadheera sempat ada pendampingan psikolog karena juga ada beberapa indikasi diagnosa baru dengan social disorder. Yang mungkin belum tau, social disorder itu merupakan kondisi mentap yang ditandai dengan ketakutan berlebihan terhadap situasi sosial atau penampilan di depan orang lain karena takut dihakimi, dikritik dan dipermalukan (Halodoc).
Indikasi ini muncul ketika beberapa kegiatan sekolah Nadheera selalu menggigit kuku nya, diam, dan bahkan menangis ketika terlalu ramai. Sayah dan suamih saat itu belum paham dan bingung, karena lingkungan juga bilang "Ah nanti juga ilang". Ternyata ga semudah itu... Kami tidak denial dengan kondisinya, tapi hanya kurang referensi dan berpikir bahwa akan baik-baik saja.
Tahun 2019 kami sekeluarga pindah ke Bukittinggi yang sebelumnya syudah di ceritain yaaa... Nah, dari sini baru new journey nya Nadheera dimulai.
Jadiii... Nadheera sejak kepindahan k Bukittinggi sempat off dari TK A karena trauma sekolah. Pada akhirnya di tahun 2020 Nadheera masuk sekolah kembali. Pada saat itu Covid-19 masih melanda Indonesia. Nadheera belajar secara daring. Ketika proses pembelajaran tidak ada masalah karena Nadheera masih di rumah. Semester 2 mulai masuk sekolah, dan didampingi oleh guru yang memang basic nya psikolog juga. Selama sekolah offline, Nadheera menjalani terapi sampai kelas 1 SD.
Jadi efek dari speech delay yang dialami Nadheera adalah:
1. Lemahnya IQ Verbal (dari hasil psikotes)
2. Kemampuan memahami bahasa dan soal saat sekolah
3. Kurang percaya diri
4. Pemalu
5. Pendiam
Ini berlaku buat speech delay nya yang memang pengaruh kebahasaan ya gaes.. Nadheera seperti bingung bahasa, karena sejak kecil itu stimulasi berbicara kurang dan sering diberi tontonan berbahasa Inggris. Nadheera lebih mudah memahami sesuatu dengan bahasa Inggris ketimbang bahasa Indonesia.
Kurang percaya diri muncul ketika ada sedikit trauma ditertawakan teman TK ketika berbicara bercampur bahasa Inggris. Jadi ketika SD hasil akademik nya memang terlihat nyata. Nilai mata pelajaran hafalan lebih rendah. Untuknya sih sayah ga nuntut nilai ya hahaha...
Saat ini Nadheera sudah kelas 5. Sebelumnya sayah udah nawarin ikut ekskul anaknya ga mau gaess.. Awalnya kami sih selow aja ya, ya ga bisa maksa anak buat ikut sesuatu klo bukan dari mau mereka. Jadiiii, ketika membagikan rapor sumatif, dihubungilah kami sama walikelasnya. Pemanggilan orang tua bukan karena nilai, tapi anaknya udah kelewat introvert hahahaha...
Dari sana akhirnya ngobrol banyak dan sayah sama suami sepakat buat suru Nadheera masuk Ekskul. Sedikit memaksa sih untuk kali ini, kenapa? karena dia akan beranjak remaja. Lingkungannya tidak hanya itu saja. Awal tau disuruh ekskul pramuka, anaknya nangis kenceng banget... Tapi sayah harus kuat ga tergoda berubah pikiran. Akhirnya anak nya mau...
.jpeg)
Dan Sabtu, tanggal 20 September 2025 lalu, akhirnya Nadheera perdana ikut Pramuka dan langsung ikut Hiking... You know, dia enjoy donk.... Aaah,, kenapa ga dari dulu ya maksain dia ekskul... Sekian... hahahah
Foto2 nya Hiking di bawah ini ya gaes hahahha...
.jpeg)
No comments:
Post a Comment