Sepertinya bukan September ini sayah mem-posting banyak sekali. Ga bermaksud ke-rajin-an nulis blog atau terkesan kurang kerjaan, menurut sayah sayah menulis karena sayah mau... *pembelaan diri* hehehe....
Kenapa sayah memberi judul itu di posting, teringat setahun yang lalu. Kemaren pagi ada pengumuman di mesjid komplek bahwasanya "adanya instruksi dari Gubernur untuk memperingati 30 September mengibarkan bendera setengah tiang memperingati kejadian setahun yang lalu". Tepatnya 30 September 2009. Peristiwa 30 September sebelumnya adalah peristiwa Gerakan 30 September 1965, namun sejarah baru Indonesia mencatat bahwa 30 September 2009, Indonesia berduka, dengan terjadinya gempa bumi dahsyat di Sumatera Barat, tempat sayah berada sekarang.
Pengumuman kemaren pagi membangkitkan memori-memori yang membuat sayah menitikkan airmata *sedikit ber-lebay gpp kali yaaaa *. Bagaimana perasaan saat terjadi peristiwa tersebut yang kebetulan beberapa hari setelah Lebaran, dan sayah sedang berada di kampung halaman sayah sebelum berangkat menuju Bandung. Mengerikan bukan? Dalam keadaan terpisah-pisah dengan keluarga, karena kebetulan adik sayah si Yayya berada di Padang dan sayah berada di Solok bersama orangtua sayah. Awal rencana sayah akan berangkat menuju Bandung pada awal Oktober 2009, sayah yang waktu itu mengejar target wisuda Desember. Namun gempa terjadi, dan menggagalkan semua rencana sayah. Semua orang mengetahui dampak dari gempa besar di Padang dan Pariaman menyebabkan dua kota tersebut nyaris menjadi kota mati. ditambah dengan faktor terputusnya jalur menuju ke Pariaman, yang menyebabkan evakuasi dan bantuan terlambat datang. Komunikasi terputus karena signal seluler terganggu dan sayah tidak dapat menghubungi dan tidak mengetahui keadaan si Yayya. Sehari setelah peristiwa tersebut sayah menyusul Yayya ke Padang, dan mendapati kaki si Yayya luka, yang dibandingkan korban lain merupakan luka kecil, tapi bagi sayah itu luka besar dan luka itu berbekas sampai sekarang. Sedih,,,
Saat ini Padang sudah mulai berbenah dengan memperbaiki infrastruktur yang hancur oleh gempa. Melalui bantuan dari berbagai pihak Sumatera Barat bangkit membangun Ranah Minang kembali. Setahun telah berlalu, dan saat ini kita mengenang betapa besarnya peristiwa setahun yang lalu tersebut. *sayah menjadi terharu*, , , , ,
Oia, gempa besar itu menyebabkan penundaan keberangkatan sayah menjadi 2 minggu kemudian, dan gagal kejar target wisuda Desember. Musibah emang 'datang ga dijemput, dan pergi ga diantar..' Hanya bisa mengambil hikmah dari semua yang udah di takdirkan oleh Yang Maha Kuasa. Sebenarnya pengen posting foto-foto pasca gempa, cuma sayah ga mau, takut...
Saatnya sayah mengibarkan bendera setengah tiang...
No comments:
Post a Comment