Saturday, October 30, 2010
Pray For West Sumatera and Indonesia
*big hug*
Udah lama rasanya ga ngurus ini blog *ngersihin jaring laba-laba*
Ada beberapa alasan kenapa si sayah tidak menulis,,, hal pertama adalah pekerjaan. Yaaa, pekerjaan menyita waktu sayah #alibi... Sebenarnya selain itu juga faktor sang modem yang ngadat dan quota-nya habis hehehe...
Minggu ini benar-benar membuat sayah shokin' soda. Banyak hal yang terjadi dalam minggu ini. Berita Bahagia bahkan berita yang membuat sayah bahkan semua orang di Padang menangis. Sayah mendapatkan kabar baik dari beberapa teman sayah. Neu misalnya. Heyyy Neu, Selamat Jadian yaaaaa... Langgeng sama si pacar ya buuu. Buat sahabat sayah juga ELin yang jatuh cinta hehehe... (Jatuh cinta ga bisa nyalahin siapa-siapa Lin, termasuk ama siapa kamu jatuh cinta....)Selamat ya buat kaliaaan...
Kabar ga baiknya adalah, Padang kembali menangis. Sayah sengaja menyoroti Padang bukan Gunung Merapi, karena sudah ada beritanya di televisi. Padang di guncang gempa, dan semua terlambat menyadari beritanya. Kekesalan akan ketidak adilan menanggulangan bencana sangat terlihat. Sayah menangis, adik sayah sedih, semua orang sedih dan menangis... Trauma sayah makin sulit hilang karena sebelumnya telah terjadi gempa yang cukup besar. Sayah gemetaran, sayah panik, dan sayah nge-blank. Pikiran langsung negative thinking dengan kejadian setelahnya. Sayah tidak menyadari ternyata pada malam hari nya telah terjadi tsunami di Mentawai.
Ya Allah, cobaan apalagi ini??
Sayah kaget setelah melihat berita bahwa telah terjadi tsunami, dan membuat sayah lemas. Untungnya tidak pingsan mmm... MEmbuat semua sendi-sendi melemas... dan tanpa di sadari air mata sayah jatuh, MEnangis karena ketakutan dan menangis karena sedih.. rasanya tak sanggup menahan kesedihan ini.
Pada semua teman-teman blogger, minta doanya, semoga kami yang di Padang selamat dan semua yang ada di MEntawai bisa terhindar dari segala bentuk bencana. Karena ada berita dari BMKG akan ada gempa susulan yang lebih besar. Mohon doanya teman-teman...
Hanya berserah diri dan berdoa kepada Sang Khalik pemilik Alam Semesta agar dilimpahkan karunia dan rahmat kepada kami yang ada di Sumatera Barat. Pray for Indonesia n Pray for West Sumatera...
Wednesday, October 13, 2010
Tembok Besar China
Untuk mengingatka kembali masalah Tembok Besar China ini, maka sayah akan memberikan beberapa beberapa cerita mengenai sejarah Tembok tersebut
Tembok Raksasa Cina atau Tembok Besar Cina (Tionghoa Tradisional: 長城; Tionghoa Sederhana: 长城; pinyin: Chángchéng), juga dikenal di Cina dengan nama Tembok Raksasa Sepanjang 10.000 Li¹ (萬里長城; 万里长城; Wànlĭ Chángchéng) merupakan bangunan terpanjang yang pernah dibuat oleh manusia, terletak di Republik Rakyat Cina.
Panjangnya adalah 6.400 kilometer (dari kawasan Sanhai Pass di timur hingga Lop Nur di sebelah barat) dan tingginya 8 meter dengan tujuan untuk mencegah serbuan bangsa Mongoldari Utara pada masa itu. Lebar bagian atasnya 5 m, sedangkan lebar bagian bawahnya 8 m. Setiap 180-270 m dibuat semacam menara pengintai. Tinggi menara pengintai tersebut 11-12 m.
Untuk membuat tembok raksasa ini, diperlukan waktu ratusan tahun di zaman berbagai kaisar. Semula, diperkirakan Qin Shi-huang yang memulai pembangunan tembok itu, namun menurut penelitian dan catatan literatur sejarah, tembok itu telah dibuat sebelum Dinasti Qin berdiri, tepatnya dibangun pertama kali pada Zaman Negara-negara Berperang. Kaisar Qin Shi-huang meneruskan pembangunan dan pengokohan tembok yang telah dibangun sebelumnya. Sepeninggal Qin Shi-huang, pembuatan tembok ini sempat terhenti dan baru dilanjutkan kembali di zaman Dinasti Sui, terakhir dilanjutkan lagi di zaman Dinasti Ming. Bentuk Tembok Raksasa yang sekarang kita lihat adalah hasil pembangunan dari zaman Ming tadi. Bagian dalam tembok berisi tanah yang bercampur dengan bata dan batu-batuan. Bagian atasnya dibuat jalan utama untuk pasukan berkuda Tiongkok. Sejarah pembangunan Tembok Besar Tiongkok dapat dilacak sampai abad ke-9 sebelum Masehi. Pada waktu itu, pemerintahan di bagian tengah Tiongkok menyambung benteng dan menara api yang merupakan pos penjagaan tentara di perbatasan menjadi satu tembok panjang dalam rangka menangkis serangan etnis-etnis dari bagian utara Tiongkok. Sampai pada Masa Chunqiu dan Negara-negara Berperang, pertempuran berkecamuk di antara negara-negara kepangeranan yang saling berkonfrontasi.
Negara-negara itu demi pertahanannya sendiri berturut-turut membangun tembok besar di atas bukit dan gunung yang terletak di daerah perbatasan. Pada tahun 221 sebelum Masehi, Kaisar Qinshihuang menyatukan Tiongkok. Setelah itu, Kaisar Qinshihuang memerintahkan agar tembok-tembok yang dibangun oleh berbagai negara kepangeranan itu disambung menjadi satu tembok besar sebagai kubu pertahanan untuk menangkis serangan pasukan kavaleri etnis nomadik di padang rumput Monggolia bagian utara Tiongkok. Tembok Besar pada waktu itu panjangnya mencapai 5000 kilometer lebih. Tembok Besar pada Dinasi Han setelah runtuhnya Dinasti Qin diperpanjang sampai 10 ribu kilometer lebih. Dalam sejarah selama 2000 tahun yang lalu, penguasa di berbagai zaman tak pernah berhenti membangun Tembok Besar sehingga panjang totalnya mencapai 50 ribu kilometer, yang cukup untuk mengitari bumi satu kali lebih. Tembok Besar yang kita sebut sekarang kebanyakan adalah tembok besar yang dibangun pada Dinasti Ming yang berkuasa antara tahun 1368 dan 1644. Ujung baratnya berpangkal dari Benteng Jiayu di Provinsi Gansu Tiongkok Barat dan ujung timurnya terletak di pinggir Sungai Yalu Provinsi Liaoning Tiongkok Timur Laut setelah melewati 9 provinsi, kota dan daerah otonom sepanjang 7300 kilometer, atau sama dengan 14 ribu li Tiongkok. Dengan demikian, Tembok Besar itu disebut sebagai "tembok panjang 10 ribu li" di Tiongkok.
Sebagai kubu pertahanan, Tembok Besar dibangun dengan mengikuti jalannya puncak pegunungan. Topografi yang dilewatinya sangat rumit, antara lain, gurung pasir, padang rumput dan rawa. Untuk menyesuaikan diri dengan berbagai topografi, pelaksana pembangunan Tembok Besar menerapkan struktur yang luar biasa dan berbeda-beda. Kesemua ini menunjukkan kecerdasan nenek moyang bangsa Tionghoa. Tembok Besar yang berliku-liku mamanjang menyusuri puncak pegunungan hampir mustahil ditaklukkan oleh musuh pada zaman kuno karena gunung dan lereng yang menjadi dasar tembok itu terlalu terjal untuk didaki. embok Besar dibangun dengan batu besar disisipi dengan tanah dan batu pecahan. Tingginya kira-kira 10 meter dan lebarnya kira-kira 5 meter, cukup untuk 4 ekor kuda berjalan berdampingan. Dengan demikian, sangat mudah untuk manuver tentara dan pengangkutan bahan pangan dan senjata. Di sisi dalam tembok dibangun pintu dan tangga untuk naik turun.
Tembok Besar disambung dengan benteng atau menara api setiap sektor, di mana tersimpan senjata dan bahan pangan. Benteng dan menara api itu digunakan sebagai tempat istirahat bagi prajurit pada waktu damai dan sekaligus merupakan kubu pertahanan untuk menangkis serangan musuh pada waktu berperang. Selain itu, begitu diketahui terjadinya agresi musuh, di menara api itu akan dinyalakan api pada waktu malam dan asap pada siang hari sehingga kabar tentang serangan musuh dapat tersebar ke seluruh negeri dalam waktu dekat. Di sektor penting Tembok Besar, misalnya lintasan strategis, celah gunung dan perbatasan gunung dengan laut biasanya dibangun loteng gerbang besar. Loteng-loteng gerbang itu tidak hanya kelihatan megah, tapi juga mencerminkan seni arsitektur cemerlang zaman kuno Tiongkok. Sekarang sebagian loteng gerbang itu telah berubah menjadi obyek wisata, misalnya Loteng Gerbang Shanhaiguan di ujung timur Tembok Besar yang dijuluki sebagai loteng gerbang nomor satu Tiongkok dan Loteng Gerbang Juyongguan sektor Badaling Tembok Besar di sekitar Beijing.
Fungsi Tembok Besar sebagai kubu pertahanan militer sekarang sudah tidak ada lagi, namun keindahan arsitekturnya tetap sangat mengagumkan. Keindahan Tembok Besar tercermin pada kemegahan, kekuatan dan kebesarannya. Melepas pandang dari tempat jauh ke Tembok Besar, tembok besar tinggi yang memanjang selama ribuan kilometer itu tampak serupa naga mahabesar yang menggeliang-geliut menyusuri pegunungan; jika dilihat dari jarak dekat, maka tembok itu penuh dengan daya tarik seni dengan arsitekturnya yang aneka ragam. Tembok Besar adalah hasil jerih payah yang dibasahi keringat dan darah serta diresapi kecerdasan rakyat Tiongkok pada zaman kuno. Betapa beratnya proyek pembangunan Tembok Besar pada zaman kuno yang masih rendah tenaga produktif memang sulit dibayangkan.
Sumber : http://info.indotoplist.com/?YldWdWRUMWtaWFJoYVd3bWFXNW1iMTlwWkQweU5EST0=
Ada hal menarik dari Tembok Besar China ini. Yaitu mengenai kekuatannya...
Rahasia dari kekuatan dan umur panjang Tembok China terletak pada ketan yang digunakan sebagai perekat campuran semen, menurut penemuan sejumlah ilmuwan China. Salah satu ilmuwan China mengatakan bahwa penggunaan ketan merupakan salah satu inovasi tekhnis terbesar pada jaman tersebut.
Para pekerja membangun Tembok Besar pada jaman Dinasti Ming, sekitar 600 tahun silam dengan mencampurkan tepung ketan dengan kapur, sebagai bahan standar campuran perekat, ujar Dr. Zhang Bingjian. Campuran ketan mengikat batu bata begitu erat banyak rumput liar tidak bisa tumbuh. Namun, penolakan luas terjadi di selatan China terhadap pembangunan Tembok tersebut karena kaisar Ming meminta panen ketan di selatan untuk makanan pekerja dan sebagai campuran semen. Campuran perekat semen kuno tersebut, terdiri dari semacam campuran khusus organik dan anorganik. Komponen organik, amilopektin, berasal dari bubur ketan yang ditambahkan ke dalam campuran semen. Komponen anorganiknya adalah kalsium karbonat dan komponen organiknya adalah amilopektin yang berasal dari ketan. Amilopektin membantu menciptakan mikrostruktur padat, menjadikan Tembok Besar lebih stabil serta memiliki kekuatan mekanis yang lebih besar. penggunaan ketan, bahan makanan pokok Asia Timur, merupakan salah satu inovasi tekhnis terbesar pada saat itu, yang membantu berbagai pusara, pagoda dan tembok pada jaman Dinasti Ming dari hantaman cuaca, gempa bumi serta bencana alam lainnya.
Sumber: http://erabaru.net/sejarah/56-sejarah/14093-kekuatan-tembok-besar-china-berasal-dari-qberas-ketanq
Gimana? menarik kaaan? hehehe... Hanya sekedar mengingatkan hehehe...
Friday, October 1, 2010
Setahun Yang Lalu #2
Sebenarnya sayah mau posting tadi malam, eh, si sayah pulang udah malam, dan sang modem masih membuat sayah kalut, maka sayah hanyah bisah menulis dipagi menjelang siang hari Jumat Ceria ini ,,,,
Berdasarkan judul posting ituh, sayah sebenarnya ingin melanjutkan posting yg sebelumnya. Jadi kemaren adalah 30 September 2010, dan merupakan peringatan 1 tahun Peristiwa Gempa Sumatera Barat. Jujur, sayah selalu merinding dan nyaris selalu menitikkan air mata. *suer inimah ga Lebay*. Masih ada trauma yg membekas. Bukan hanya sayah, saudara-saudara sayah yg ada di sini, dan masyarakat yang merasakan dan ada saat kejadian pun mungkin merasakan hal yang sama dengan sayah.. Sayah menjadi sensitif dengan cuaca dan bentuk awan, dan sayah jadi parno ama getaran dan guncangan,, bahkan sayah takut berada jauh dari keluarga sayah,, sungguh hal yang memang tidak sayah inginkan, tapi itulah kenyataannya..
Beberapa hari yang lalu setelah sayah mem-posting part 1 ini, sayah mimpi gempa yg terjadi setahun yang lalu. Saat sayah terbangun dari mimpi itu, keringat dingin mengalir. Guncangan kasur pun menambah takut sayah,,,separah itukah dampaknya bagi sayah? Ya...!!!! Walaupun udah setahun berlalu, ga semudah itu menghilangkan trauma ini **jadi syedih,,,,
Sumatera Barat berusaha bangkit dari semua dampak pasca gempa 30 September 2009. Sayah berusaha melawan trauma sayah, dan selalu berdoa semoga tidak terjadi lagi hal yang sama. Allah Sesungguhnya Maha Pengasih Dan Penyayang.
Oia, memperingati 1 tahun Gempa Sumatera Barat, masyarakat atas instruksi Walikota Padang mengibarkan bendera setengah tiang, berseragam putih-putih, zikir, mengheningkan cipta dan doa bersama untuk semua korban dan keselamatan bersama, serta pada jam 17.15 ada sirine serentak di seluruh Padang. (merinding nih menulis posting ini).
Kemaren saat ngajar pun, siswa-siswa bercerita tentang gempa, sayah merinding, dan ingin keluar dari topik pembicaraan itu. Tapi sayah harus bersikap kuat, dengan itu perlahan mungkin rasa trauma ini terobati.. Mudah-mudahan semua orang di sini selalu dalam lindungan Yang Maha Kuasa. Amiiiiiiiiin...
Udahan ah. Posting ini terlalu serius untuk Jumat Ceria ini ^_^ Happy October everyone.. God Bless You..